Banjarmasin – Suasana hangat terlihat ketika rombongan guru dan kepala sekolah SMAN 1 Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, menyambangi SMAN 2 Banjarmasin pada Hari Selasa, 19 Agusutus 2025. Kunjungan itu bukan sekadar silaturahmi, melainkan juga upaya untuk belajar dari pengalaman sebuah sekolah yang telah lebih dari satu dekade dipercaya mengelola Kelas Khusus Olahraga (KKO).

Sejak 2013, SMAN 2 Banjarmasin menjadi salah satu sekolah pionir di Kalimantan Selatan yang membuka layanan khusus bagi siswa dengan bakat istimewa di bidang olahraga. Program ini lahir atas inisiasi Wali Kota Banjarmasin saat itu, H. Muhidin, yang kini menjabat Gubernur Kalimantan Selatan. Tidak mudah memang perjalanannya. Banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari penyesuaian kurikulum, jadwal belajar yang kerap berbenturan dengan latihan atau kejuaraan, hingga kebutuhan khusus saat pemusatan latihan. Namun, langkah-langkah kreatif berbasis praktik baik dari sekolah-sekolah lain di Indonesia perlahan menjadi solusi.

Hal inilah yang membuat SMAN 1 Batu Ampar menjatuhkan pilihan belajar ke SMAN 2 Banjarmasin. Mereka ingin menggali lebih dalam bagaimana sekolah ini meramu pendidikan akademik dan prestasi olahraga tanpa saling mengorbankan.

“Yang mereka fokuskan adalah bagaimana kurikulum dimodifikasi agar para atlet muda tetap bisa belajar dengan baik, meskipun jadwal mereka padat dengan latihan dan pertandingan,” Ucap Fauzi Rahman selaku Wakasek Akademik SMAN 2 Banjarmasin.

Rombongan tamu juga diajak menyusuri setiap sudut sekolah. Mulai dari ruang kelas, lapangan olahraga, hingga fasilitas penunjang yang selama ini menopang lahirnya atlet berprestasi. Dari wajah-wajah mereka tampak kekaguman sekaligus semangat untuk membawa pulang inspirasi.

Bagi SMAN 1 Batu Ampar, pembelajaran ini penting. Mereka tengah bersiap membentuk Kelas Khusus Olahraga di sekolahnya sendiri. Pasalnya, sudah ada sejumlah siswa yang menorehkan prestasi hingga tingkat nasional. Tantangan ke depan tentu besar, tetapi mereka percaya bahwa pengalaman SMAN 2 Banjarmasin bisa menjadi rujukan berharga.

Lebih dari sekadar tukar pengetahuan, kunjungan ini seolah menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan hanya soal angka di rapor, tetapi juga tentang memberi ruang bagi bakat dan mimpi. Di lapangan olahraga, anak-anak muda Kalimantan Selatan tengah menempa diri—dan sekolah hadir untuk memastikan bahwa mimpi itu tetap sejalan dengan pendidikan.

Editor HUMAS SMAN

2 BANJARMASIN