Detail Berita

Dialog Kerja (Coaching) antara pimpinan dengan mitra kerja berjalan lancar

Selasa, 30 Maret 2021 13:41 WIB
1900 |   -

Dialog kerja merupakan program kerja dari Kepala SMAN 2 Banjarmasin. Kegiatan dialog kerja ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan guru pengajar SMAN 2 Banjarmasin. selain itu peningkatan kinerja guru juga merupakan salah satu yang mendasari kegiatan ini. "Kadang ada beberapa guru, entah itu Guru Tetap (GT) atau Guru Tidak Tetap (GTT) smada yang kurang bisa menguraikan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) nya serta target pembelajarannya masing-masing." Ucap Fauzi Rahman.M.Pd Wakasek Akademik SMAN 2 Banjarmasin. 

Ini dirasa perlu, karena memang dalam rekrutmen seleksi CPNS dimasa yang akan datang jelas akan lebih selektif dan lebih ketat lagi. tentunya kegiatan ini akan memotivasi GTT untuk lebih memperbaiki sistem administrasi pembelajaran. sementara untuk GT, kegiatan dialog kerja ini selaras dengan tuntutan Sasaran Kinerja Pegawai yang dilakukan secara online(SKP Online) yang dilaporkan setiap bulannya.

Dalam Dialog Kerja ini, seluruh dewan guru akan berkonsultasi perihal administrasi pembelajaran mulai dari Silabus, Rancangan Program Pembelajaran, Program Semester, Program Tahunan, sampai jurnal harian. semua administrasi tersebut akan diperiksa kelengkapannya dan disesuaikan antara aspek dengan yang lain.

Terlepas daripada itu, tentunya kegiatan dialog kerja juga bertujuan untuk membangun komunikasi antara pimpinan dengan mitra kerja, dalam hal ini antara Kepala Sekolah dan dewan guru pengajar. "Jadi apabila ada temuan masalah pada saat proses kegiatan belajar mengajar, dewan guru bisa berkonsultasi langsung dengan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah, guna membantu mencari jalan keluar dari masalah tersebut." Pangkas H. Mukeniansyah,S.Pd.,M.I.Kom Kepala SMAN 2 Banjarmasin.

 

GTT SEMPAT KHAWATIR

Dialog kerja(Coaching) yang juga melibatkan GTT, juga sempat membuat mereka khawatir, ditemui diruang musik SMAN 2 Banjarmasin, Surya Hadie,S.Pd atau akrab disapa bapak HYM ini mengaku, ketika mengetahui adanya dialog kerja ini, dia sempat bingung dan khawatir tentang apa saja yang harus dilakukan. Meskipun menurutnya perangkatnya sudah siap, namun dia masih khawatir tentang kesesuaian isi dari perangkat pembelajaran yang dia buat. "Khawatir aja sih, karena biasanya perangkat pembelajaran kita ada saja yang kurang atau lepas perhitungannya, entah itu minggu efektif atau yang lain-lain." ujar Bapak HYM. Namun setelah melakukan coaching, HYM dan rekan-rekan GTT lainnya merasa lega, karena pada saat coaching, para pimpinan sepenuhnya membimbing sepenuhnya tentang bagaimana membuat adminstrasi pembelajaran yang baik dan benar. "Ini justru akhirnya menambah ilmu bagi beberapa rekan pengajar, khsususnya saya sendiri tentang administrasi pembelajaran yang benar" pangkasnya.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini