BANJARMASIN aktualkalsel.com— Rabu 23 Juni 2021 menjadi catatan indah di kalangan keluarga besar dan alumni SMA Negeri 2 (Smada) Banjarmasin. Dua alumni terbaiknya mengemban amanah untuk memimpin kota mengusung jargon ‘berintegrasi’ ini, hingga 2024.
Ucapan selamat dan harapan agar keduanya amanah dalam memimpin, membanjiri laman laman media sosial yang berafiliasi dengan alumni sekolah yang berada di Kompleks Mulawarman Banjarmasin.
Bagi Ibnu Sina, ini adalah periode kedua memimpin Kota Banjarmasin, sedangkan wakilnya M Ariffin sebelumnya adalah seorang birokrat yang pernah menduduki berbagai jabatan strategis baik di tingkat Pemprov Kalsel maupun beberapa pemerintah kabupaten dan kota di Kalsel. Terakhir karirnya sebagai PNS adalah kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin sampai memasuki pensiun di sana.
Ibnu Sina adalah putra asal Kota Puruk Cahu Kalimantan Tengah yang menimba ilmu di Kota Banjarmasin. Alumni Smada 1990-1993 ini, kemudian melanjutkan studi program sarjana di Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat di Banjabaru kemudian untuk paskasarjananya di universitas yang sama.
Di bumi Antasari —julukan untuk Kalimantan Selatan— nama Ibnu Sina mulai dikenal khususnya di kancah perpolitikan daerah ini, ketika dia terjun sebagai politisi Partai Kesejahteraan Sosial (PKS). Bahkan dia sempat tercatat sebagai salah satu kader militan, sebelum akhirnya di musim Pilkada Walikota Bajarmasin 2020 dia ‘walk out’ dari parpol ini dan kini konon bergabung dengan Partai Demokrat, parpol binaan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Selama di PKS bahkan Ibnu pernah menduduki jabatan tertinggi di sana yaitu sebagai ketua unum. Bahkan nama Ibnu Sina sempat menjadi semacam ‘ikon’ PKS di daerah ini. Tiga periode sebagai anggota legislatif di DPRD Kalsel dia mewakili PKS.
Itulah sebabnya, ketika pilkada walikota 2020 yang menyebabkan hengkangnya Ibnu dari parpol itu, banyak simpatisan PKS yang menyayangkannya.
Ternyata tanpa PKS, Ibnu mampu meraih suara terbanyak sebagai kandidat walikota Banjarmasin hingga mengalahkan kader utama PKS yang maju sebagai calon wakil walikota di pilkada ini. Kali ini dia menggandeng mantan staf-nya yaitu Dr M Ariffin yang sempat dipercaya Ibnu sebagai kepala Dinas PURS.
Ketika dilantik sebagai walikota Banjarmasin periode 2016-2021 dia menjadi walikota termuda yang pernah memimpin ibukota Provinsi Kalsel ini. Kala itu, dia yang politisi menggandeng politisi lain dari PDI Perjuangan sebagai wakilnya, namun untuk periode kedua dia mempercayakan kepada mantan stafnya M Ariffin , seniornya di Alumni Smada Banjarmasin.
M Ariffin adalah alumni Smada 1976-1980, beda angkatan sepuluh tahun di atas Ibnu. Kariernya sebagai PNS selama berpuluh tahun nyaris tidak jauh dari putaran dinas pekerjaan umum baik tingkat Prov Kalsel maupun di Kabupaten Tabalong, Kab Balangan dan Kota Banjarmasin.
“Semoga amanah, semoga berkah,” tulis Bahtarudin di laman whatsApp grup Smada angkatan 1976-1980 , dimana M Ariffin adalah salah seorang anggota disana. (uumsri)
Jadilah yang pertama berkomentar di sini