Banjarmasin – Rabu siang itu, lapangan utama SMAN 2 Banjarmasin berubah menjadi lautan manusia. Siswa, guru, wali murid, hingga tamu undangan tampak larut dalam suasana religius, penuh semangat memperingati kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Yang membuat acara semakin istimewa, hadirnya penceramah kondang Ustadz Maulana, yang sudah tak asing lagi lewat layar kaca program “Islam Itu Indah” Trans TV.

Ini bukan kali pertama Ustadz Maulana datang ke SMAN 2 Banjarmasin. Dua tahun lalu, ia juga sempat menyapa keluarga besar sekolah ini. Namun kali ini terasa lebih meriah, sebab sejak siang para jemaah telah disuguhkan rangkaian pembacaan rawi, sholat zuhur berjamaah, dan lantunan syair-syair maulid habsyi oleh siswa ekstrakurikuler Resma.

Ketika Ustadz Maulana tiba sekitar pukul 14.05 WITA, riuh tepuk tangan menyambutnya. Dengan gaya khas penuh humor, ia menyampaikan pesan sederhana namun mengena: memperingati Maulid Nabi bukan sekadar tradisi, tetapi momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah. Sesekali gelak tawa pecah saat sang ustadz melontarkan gurauan, membuat suasana cair tanpa mengurangi kekhidmatan.

“Alhamdulillah, meskipun sempat ada kendala jadwal penerbangan, berkat bantuan pihak kedinasan provinsi, beliau bisa hadir sesuai rencana,” ungkap Plt Kepala SMAN 2 Banjarmasin, Fery, dengan rasa lega.

Antusiasme terlihat jelas di wajah para siswa, guru, hingga orang tua. Bahkan Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj. Ananda, turut hadir dan duduk bersama jemaah, menikmati tausiyah yang hangat itu. Dukungan pun datang dari berbagai pihak: hampir 100 personel gabungan Polresta, TNI, Dishub, dan Babinsa dikerahkan demi keamanan, ditambah tenda-tenda sponsor yang menaungi jamaah dari terik matahari.

Sekitar pukul 15.10 WITA, tausiyah usai. Banyak yang masih berharap Ustadz Maulana bisa lebih lama, namun agenda padat menantinya di Gedung Mahligai Pancasila sebelum akhirnya kembali ke Jakarta. Meski singkat, kehadirannya meninggalkan kesan mendalam bagi keluarga besar SMAN 2 Banjarmasin.

Hari itu, bukan hanya peringatan Maulid Nabi yang menggetarkan hati, tetapi juga rasa kebersamaan yang kian erat. Seolah pesan itu nyata: meneladani Nabi bukan hanya lewat kata, tapi lewat kebersamaan yang hangat dalam setiap langkah.

Editor :

Tim Humas SMAN 2 Banjarmasin